senja di atas masjid banten

senja di atas masjid banten

Sabtu, 19 April 2008

Percikan Perenungan : 12 th Mengabdi

3 Mei bulan depan, adalah tepat 12 tahun pengabdianku pada perusahaanku. Masa yang cukup untuk mulai perenungan, apakah akan tetap disini atau hendak mencari tambatan baru. Jujur, aku berutang banyak pada perusahaanku ini. Bila tanpanya, aku belum tentu jadi Sarjana, karena orangtuaku bukan orang mampu. Untuk masuk dengan uang pangkal awal satu juta pun, bapakku harus hutang ke Bank. Tragis memang.


Bagaimana tidak, aku bungsu dari empat saudara. Gaji orang tuaku 14 tahun yang lalu tak lebih dari 400 ribu. Untuk biaya 3 kakak kuliah dan aku jelas tidak cukup. Dari Toko dan catering yg diusahakan ibuku pun tak mungkin (karena sejak kecelakaan, kaki ibuku jadi tidak optimal).


Ya, perusahaan ku lah yang mengentaskan aku dari fakir menjadi ada.


Dalam kurun waktu itu, telah kulalui kerja dari tingkat staf hingga manager, dari kenal satu kota hingga keliling Indonesia dan pendidikan ke luar negeri. Dari hanya kenal pena, hingga kenal komputer, dari selembar kertas hingga internet. Yang paling bersejarah adalah aku kenal istriku dan menikahinya. Kasarnya, dari CD (daleman) hingga Rumah, semua dari perusahaanku.


Aku tahu perusahaanku sedang goyah, arah perahu tercabik angin dari kanan dan kiri. Dan aku sendiri butuh pengakuan eksistensi lebih, tawaran demi tawaran baik dari rekanan, temans hingga pihak luar silih berganti. Dari bergaji sama, hingga gaji dan fasilitas yang lebih, yang membuat aku tertegun dan berhenti untuk sekedar menoleh.


Aku tak ingin berkhianat pada perusahaanku ini, aku ingin bersamanya keluar dari hiruk pikuk badai yang sedang menerpanya.


Namun terkadang, aku sendiri berjalan ditempat gelap, berisik suara dan kegaduhannya, membuat akal sehatku tak mampu membedakan mana direction dan rejection. Jujur, saat seperti ini yang dibutuhkan adalah nahkoda yang terampil dan benar-benar tahu kemana perahu ini akan dibawa. Sementara kapasitasku belum lah menjadi nahkoda untuk kapal besar ini.


Yang jelas, Aku masih tetap cinta pada perusahaan ku. Sungguh.


Namun entah sampai kapan??

Tidak ada komentar: