senja di atas masjid banten

senja di atas masjid banten

Selasa, 19 Februari 2008

Keluargaku, Goresan Pelitaku


Lelah. Itu pasti. Apalagi untuk ukuran para Urban yang harus membanting tulang, mondar-mandir dari Serang - Jakarta - Serang setiap hari. Berangkat ketika fajar bergulir, pulang ketika hari hendak bergulir ke hari baru. Mata merah kurang tidur, uban tumbuh tak teratur, menajdi gambaran kelelhan akan hari-hari yang dilalui. Sabtu Minggu untuk berlibur dan melepas lelah serasa kurang. Walau sesaat untuk bercengkrama.

Apalagi bila yang dimaksud adalah belahan jiwa dan goresan pelitaku, anak dan istriku. Mereka adalah semangat dan obat letih dan lelah yang tak pernah puas membangkitkan syaraf motorikku dan menarik simponi detak jantungku untuk tetap berkarya dan memberi warna hidup kita semua. Hidup Keluarga ku.

Terima kasih Dewi, terima kasih Aang, Terima kasih Dede. Terima kasih untuk goresan semangat dalam pelita yang tetap menyala walau angin meniup liar dan bergoyang tak menentu.

Syukur Ya Rabb. Jadikan ini terpatri dalam relung langkah dan imanku. Semoga.


NB :
Dewi, adalah nama panggilan istriku Nenden Kartika Dewi
Aang, adalah nama panggilan si Sulung, Farkhan Taufiqurrahman
Dede, adalah nama panggilan si kecil, Farah Aulia Rahma

Tidak ada komentar: